Selasa, 06 Desember 2011

Kronik

Konferensi International Sufisme dan Perdamaian di Pakistan
Pesan dari orang-orang sufi didasarkan pada cinta, perdamaian dan persaudaraan dan memainkan peranan penting dalam memahami manusia. Para sufi sufi besar tidak hanya populer di kalangan muslim tapi non-Muslim. Dengan ajarannya para sufi ini mendapat tempat yang tinggi karena berhasil membentuk karakter manusia yang seutuhnya.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah konferensi internasional tiga hari dalam “Sufisme dan Perdamaian” yang berlangsung di Islamabad beberapa waktu yang lalu. Dalam sambutannya, Ketua Pakistan Academy of Letters (PAL), Fakhar Zaman menekankan pentingnya mempromosikan filosofi Sufi dalam menghadapi tantangan hari ini termasuk ekstrimisme.

Zaman mengatakan bahwa Pakistan adalah salah satu contoh bagaimana melewati saat yang kritis dan berbahaya dalam sejarahnya. “Pesan dari orang-orang sufi dapat melawan kekuatan gelap dari ekstrimisme dan intoleransi yang menyebar di Pakistan dan negara-negara lainnya,” katanya. Sementara itu para pengamat sufisme dari Swedia, Italia, Cina dan Jerman, mengatakan bahwa penyelenggaraan konferensi sangat penting saat ini. Pada kesempatan itu, Fatima Hussain, seorang sarjana dari India, mengatakan bahwa Sufisme merupakan sisi lembut Islam karena itu, sangat dihargai di dunia. Hadir dalam kesempatan terseut delegasi dari 70 negara. Seminar ini bertujuan untuk mempromosikan filosofi Sufisme dalam membantu memerangi ancaman ekstremisme.

Festival Sufi di Maroko
Fez menjadi tuan rumah Festival tahunan ke-empat Kebudayaan sufi yang berlangsung pada 17-24 April yang lalu. Bertempat di Museum Batha di Medina, Fez Maroko beberapa pagelaran dan seminar menyangkut perkembangan sufisme digelar. Ulama sufi sekaligus pendiri festival, Faouzi Skali, menjelaskan bahwa tasawuf adalah jalan spiritual pendidikan dan pengajaran, dan dapat dianggap jantung tradisi Islam.

Ia menambahkan bahwa sepanjang sejarah, tasawuf telah menjadi sumber sastra, puisi, kreativitas intelektual, artistik dan musik. Terlebih pada skala global sufisme belum sepenuhnya dieksplorasi. Melalui program tahunan, Festival Budaya Fez merupakan salah satu upaya untuk menyoroti hubungan antara pengalaman individual, spiritual dan keragaman ekspresi budaya dan sosial.

Selain konferensi, digelar pula konser musik. Semua konser menampilkan persaudaraan sufi (tariqat) tanpa dipungut biaya alias gratis. Tiket akan tersedia di pintu. Adapun yang tampil dalam acara tersebut antara lain Sheik Habboush dan Jalal Eddine Weiss (Suriah, Turki, Perancis). Kemudian The Sufi Chishty Sama Ensemble (Shahi Qawwals) dari Ajmer Sharif Dargah (India). Tercatat pula Maqomat: Musik dan Nyanyian sufi dari Cina, Samaa Evening: Bin Hassani dari LaĆ¢ Youne (Maroko) dan lain sebagainya.

Oleh: Nurul Huda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar