Senin, 04 Juni 2012

Mutiara Berserak Mutiara Sepuluh Kata-2

Ketika Yahya bin Mu’adz melihat seorang Fuqaha’ Yang gemar harta benda, ia berkata: Wahai ahli ilmu dan ahli hadits Istanamu laksana Kaisar Rum Gedung-gedungmu seperti istana Raja Persia Tempat tinggalmu bagaikan kediaman Karun Pintu-pintu rumahmu (tinggi) bak pintu kaum Luth Pakaianmu bagaikan jubah Raja Jaluth Jalan Agamamu tak ubahnya jalan setan Hasil karyamu sama halnya karya-karya Raja Marwan Wilayah kekuasaanmu tak berbeda dengan Fir’aun Hakim-hakimmu suka gegabah dan menerima suapan Dan para Gubernurmu bodoh tak berpendidikan Lantas mana yang sesuai dengan ajaran Rasulullah? Seorang Filosuf mengatakan: Allah murka atas sepuluh perilaku Yang melekat pada sepuluh pelaku Sifat bakhil pada orang kaya Sifat sombong pada orang tak punya Sifat tamak pada orang berilmu Sifat tak tahu malu pada perempuan Sifat cinta harta pada orang tua Sifat malas pada pemuda Sifat aniaya pada penguasa Sifat penakut pada perwira Sifat ujub pada orang yang zuhud dunia Dan sifat riya’ pada seorang hamba Rasulullah Saw bersabda: Ada sepuluh kesempurnaan Lima di dunia dan lima lagi di alam baka. Lima hal yang di dunia adalah ilmu, ibadah, Rezeki halal, jiwa sabar dan syukur atas anugrah Sedang lima hal dialam baka adalah Dihampiri Pencabut Nyawa dengan ramah tamah Didatangi Munkar Nakir tanpa gemuruh Dilimpahi rasa aman saat pembacaan putusan Dihapusnya kejahatan dan diterimanya kebajikan Dan melewati shirath secepat kilat kemudian masuk surga dengan selamat Abu Fadhl mengatakan: Allah menamakan Kitab-Nya dengan sepuluh nama: Al-Qur’an, Al-Furqan, al-Kitab, at-Tanzil, al-Huda, an-Nur, ar-Rahmah, asy-Syifa’, ar-Ruh dan adz-Dzikr Luqman al-Hakim menasihati putranya: Jika ingin engkau peroleh hikmah Maka lakukanlah sepuluh langkah Pertama, sulutlah pelita hati yang telah padam Kedua, gaulilah mereka yang tak punya Ketiga, jauhilah forum elit para raja Keempat, agungkanlah pahlawan tanpa tanda jasa Kelima, lindungilah para pengungsi yang merana Keenam, merdekakanlah para hamba sahaya Ketujuh, ulurkanlah tanganmu pada mereka yang nestapa Kedelapan, muliakanlah orang-orang yang mulia Kesembilan, hormatilah para junjungan massa Dan kesepuluh, jagalah lidahmu saat bertutur kata Itu semua lebih baik darimu dari harta benda Untuk berlindung dari kecemasan Untuk berbekal demi masa depan Laksana niaga yang menguntungkan Untuk bersiap diri menghadapi cobaan Berbenah diri menghadapi kematian dan ke alam baka dengan penuh keyakinan Orang bijak berkata: Jika orang-orang suci ingin bersuci Dari debu-debu dosa yang menyelimuti Hendaklah ia penuhi sepuluh piranti Beristighfar dengan lisan Disertai hati penuh penyesalan Tinggalkan maksia seluruh anggota badan Niati berhenti untuk selamanya Tumbuhkan cinta pada alam baka Menjaga diri dari gila harta Tahan lapar dan nestapa Tahan dahaga dan bertapa Sedikit tidur dan tahan berjaga Serta tak suka mengumbar kata Anas bin Malik mengatakan Setiap hari bumi berseru: Wahai manusia! Di atas punggungku kini engkau merajalela Dalam perutku nanti engkau akan bermuara Diatas punggungku kini engkau durhaka Dalam perutku nanti engkau akan nikmati siksa Diatas punggungku kini engkau bergelak tawa Dalam perutku nanti engkau akan menangis penuh iba Di atas punggungku kini engkau bersuka cita Dalam perutku nanti engkau akan berduka lara Di atas punggungku kini engkau menumpuk harta Dalam perutku nanti engkau akan menyesali Di atas punggungku kini engkau makan rezeki haram Dalam perutku nanti engkau akan dimangsa cacing pita Di atas punggungku kini engkau besar kepala Dalam perutku nanti engkau akan hina dina Di atas punggungku kini engkau berbangga diri Dalam perutku nanti engkau akan berciut nyali Di atas punggungku kini engkau mandi cahaya Dalam perutku nanti engkau akan rasakan gelap gulita Di atas punggungku kini engkau selalu ditemani Dalam perutku nanti engkau kan terbaring seorang diri Rasulullah Saw bersabda: Banyak tertawa telah menjebak manusia pada sepuluh konsekwensi Pertama, padamnya pelita hati Kedua, musnahnya air muka Ketiga, membuat setan berbahagia Keempat, memanggil murak Ilahi Kelima, dipersulit hisabnya di hari Kiamat Keenam, tidak diakui Rasulullah sebagai ummat Ketujuh, didoakan laknat oleh malaikat Kedelapan, dibenci penduduk bumi dan langit Kesembilan, dihinggapi penyakit mudah lupa Dan kesepuluh, dibuka aibnya saat itu juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar